Ibundaku sayang, senyumi aku. Aku tak berharap melihat air matamu, justru di saat-saat terakhir hidupku.
Belahan jiwaku, betapa teriris jantungku melihat deritamu. Bagi aku rasa sakit itu, agar reda pedih ini.
Wahai pemilik kaki tempat surga bersemayam, doakan aku, perjalanan ini akan lebih mudah dengan restumu.
Wahai cinta, yang kulahirkan dengan bertaruh nyawa, keridhaanku selalu untukmu. Dunia dan akhirat.
Wanita mulia tempat aku bermohon doa, aku pergi hanya sementara. Dengan izin-NYA kita akan berjumpa lagi.
Anakku sayang hiasan mata, pergi yang tenang menuju-NYA. Akan kukirim doa di tiap malam buta.
Menyukai ini:
Suka Memuat...
Terkait
Diterbitkan oleh Attar Arya
Kadang rame kadang pendiam (tergantung sikon), suka nulis beragam jenis kisah (kalo bisa sih), berencana jadi penulis handal yang punya banyak buku bestseller (aminn)
Ingin bekerjasama me-review produk atau buku? Jangan sungkan hubungi saya di attaraholic@gmail.com. Terima kasih.:)
Lihat semua pos dari Attar Arya
good…good… so good its…. very good….to be continued kan om?
kalo postingan yang kusebut ‘semacam puisi’ ini biasanya ga ada ‘sekuel’. Hehe. Thanks Anyway.. 🙂